Membakar Sampah:
Meracuni Orang!
Pernahkah bingung memilih hadiah untuk seseorang? Ada kalanya hadiah terbaik adalah hadiah yang tidak bisa dibungkus dengan kertas kado. Contohnya, kesehatan yang lebih baik bagi dirimu, orang-orang di sekitarmu, bahkan seluruh masyarakat di lingkunganmu. Caranya pun tidak sulit, misalnya yang dapat dipelajari dari tulisan berikut yang dibuat oleh Dr. Michael Ricos, dalam usahanya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian orang-orang akan dampak negatif daripada dioxin terhadap lingkungan – dan pada akhirnya, kesehatan orang-orang yang tinggal di dalamnya.
Dioxin adalah nama sekelompok senyawa kimia beracun yang terbentuk sebagai hasil pembakaran sampah dan bahan bakar. Di Bali, dioxin terutama terbentuk pada pembakaran sampah rumah tangga dan ladang pertanian. Membakar senyawa berbahan dasar chlorine, seperti plastik PVC, menghasilkan senyawa dioxin yang paling berbahaya. Chlorine terdapat dalam berbagai jenis plastik, sehingga saat plastik ini dibakar, maka chlorine dilepas dan dengan cepat bereaksi dengan senyawa lain dan membentuk dioxin.
Gambar dari Fiji Times Online, artikel lengkap dapat diakses di Smoke from burning rubbish is slow, sure killer</font>
Dioxin merupakan senyawa yang sangat tahan lama, sebab senyawa ini tidak mudah terurai di alam. Sebagian besar paparan dioxin yang kini terjadi di Amerika Serikat adalah akibat dioxin yang terbentuk bertahun-tahun yang lalu. Kalaupun seandainya pembentukan dioxin dapat dihentikan saat ini juga, dioxin tetap akan berada di lingkungan selama bertahun-tahun mendatang.
Karena dioxin tidak terurai, baik di alam maupun di dalam tubuh, senyawa ini akan terakumulasi. Ini berarti bahwa tubuh akan menerima dioxin dan menyimpannya. Seiring perjalanan waktu, paparan dalam jumlah sedikit pun akan menumpuk – sampai berpengaruh terhadap kesehatan. Saat terlepas ke udara, dioxin dapat menempuh jarak yang cukup jauh. Di air, dioxin dapat menumpuk pada tanah sungai, sehingga menempuh perjalanan lebih jauh ke hilir atau masuk ke tubuh ikan. Kebanyakan paparan dioxin yang kita alami terjadi melalui makanan. Dioxin yang terlepas ke atmosfer, menumpuk pada tanaman yang kemudian akan dimakan oleh hewan. Pada makhluk yang berada di bagian akhir rantai makanan, tentu penumpukan dioxin lebih tinggi. Karnivora, seperti manusia, mengakumulasi jumlah dioxin tertinggi, karena dioxin menumpuk dalam jaringan lemak. Bahkan, faktanya, pada sebagian besar orang 95% dioxin yang dikonsumsi berasal dari lemak hewani.
Kita telah mengakumulasi dioxin dan dioxin-like chemicals (senyawa yang menyerupai dioxin) selama bertahun-tahun, sehingga banyak di antara kita yang sudah mendekati ”penuh”. Hanya membutuhkan sedikit saja untuk melewati batas maksimum, sehingga berefek negatif pada kesehatan. Setiap paparan terhadap dioxin, tidak peduli seberapa kecil pun, dapat menyebabkan dampak yang tidak diinginkan pada kesehatan seseorang. Sehingga, paparan dalam jumlah apa pun tidaklah aman bagi kita. Ilmuwan telah membuktikan bahwa paparan terhadap dioxin dapat menyebabkan banyak masalah kesehatan. Beberapa jenis senyawa dioxin diketahui dapat menyebabkan kematian meski pada konsentrasi yang sangat rendah – pada jenis dioxin seperti ini, satu per sejuta gram dapat membunuh kelinci percobaan; hewan ini akan mati akibat wasting syndrome dalam dua sampai enam minggu. Kerusakan sistem imun pada manusia, juga dapat terjadi, terutama pada anak-anak. Efek seketika yang terjadi akibat paparan dalam jumlah banyak, misalnya ’chloracne’, yaitu penyakit kulit yang parah dengan lesi menyerupai akne yang terjadi terutama pada wajah dan tubuh bagian atas, serta ruam kulit lainnya, perubahan warna kulit, rambut tubuh yang berlebihan, dan kerusakan pada organ-organ tubuh lain, seperti hati, ginjal dan saluran cerna.
Masalah kesehatan terbesar adalah bahwa dioxin dapat menyebabkan kanker pada orang dewasa. Pekerja yang terpapar dioxin dalam jumlah besar di tempat kerja mereka selama bertahun-tahun, memiliki risiko yang jauh meningkat untuk mengalami kanker. Namun, masalahnya dengan kanker yang disebabkan oleh dioxin, perlu 20 tahun atau lebih sampai kanker itu muncul! Jika dioxin menembus plasenta pada kehamilan, meski dalam jumlah kecil, ini dapat menyebabkan efek terhadap reproduksi atau perkembangan, seperti keguguran, kemandulan, dan kelainan bawaan saat lahir – deformitas tungkai, efek neurologis dan perubahan terhadap sistem imun. Anak-anak daripada sejumlah wanita di Jepang dan Taiwan yang mengonsumsi minyak goreng yang terkontaminasi dioxin, menunjukkan berbagai jenis kelainan fisik saat lahir dan kemampuan intelegensia yang rendah saat dites. Anak-anak ini teracuni dioxin melalui minyak goreng yang terkontaminasi yang dikonsumsi oleh ibu mereka sebelum lahir! Enam tahun sejak kejadian itu, anak-anak yang lahir masih juga menunjukkan kelainan – mereka lebih kecil daripada normal (berat badan lahir lebih rendah 200-250 gram daripada rata-rata), terjadi perubahan warna pada kulit dan kuku, gigi dan gusi abnormal, dan banyak di antara mereka apatis dan datar, dengan IQ rendah dan ingatan jangka pendek yang buruk. Mereka juga menunjukkan tingkat infeksi yang tinggi.
Anak-anak di Vietnam yang mengalami kelainan akibat paparan orang tua mereka terhadap dioxin konsentrasi tinggi dari Agent Orange
Dari Uruknet.com, artikel dapat diakses di Agent Orange Continues to Poison Vietnam
Masalah dapat juga terjadi melalui ayah mereka, akibat perubahan pada sperma dan jumlah hitung sperma yang rendah. Kelainan lahir bawaan pada anak-anak dari veteran Vietnam yang terpapar Agent Orange, suatu dioxin, antara lain kelainan pada otak, jantung, organ kelamin, dan saluran kencing, serta bibir sumbing (cleft palate), club foot, spina bifida, kanker kongenital, dan sindroma Down’s. Menurunnya angka kematian bayi sejak tahun 1966-1970, terjadi seiring dengan menurunnya tingkat dioxin. Di Vietnam, ada risiko 30% lebih tinggi terjadinya kematian sebelum usia satu tahun di desa-desa yang dulu disemproti Agent Orange.
Menghindari jenis makanan tertentu karena dioxin tidak terlalu membantu, sebab begitu dioxin terdapat di dalam suatu ekosistem, maka senyawa ini ada di mana-mana. Meskipun demikian, menurunkan konsumsi lemak hewani dengan mengonsumsi daging dengan sedikit lemak (lean meat) atau daging yang bagian berlemaknya sudah dibuang dapat membantu. Untuk ikan dan daging unggas, lemak dapat dikurangi dengan menghilangkan kulitnya untuk mengurangi risiko paparan dioxin. Janganlah memakan ikan dari sungai, pantai dan danau yang diketahui terjadi kontaminasi. Strategi terbaik untuk mencegah kontaminasi sumber makanan adalah dengan tidak memproduksi dioxin dan kamu pun dapat melakukan ini dengan tidak membakar sampah rumah tangga.
Di Amerika Serikat, Eropa dan Australia, hukum yang baru dan tindakan langsung dari masyarakat telah menghasilkan penurunan yang besar dalam tingkat dioxin di lingkungan – dan peningkatan keamanan dan kesehatan untuk semua orang. Sayangnya, banyak masalah besar dengan dioxin masih terjadi di negara-negara lain, sebagaimana yang terjadi di Indonesia. Secara global, pembakaran sampah adalah sumber dioxin terbesar yang menyebabkan kontaminasi lingkungan. Jadi, apakah yang dapat kamu lakukan? Berhentilah membakar sampah! Jangan membakar plastik dan kertas, maupun sampah pertanian. Pimpinan masyarakat di lingkunganmu juga perlu bertanggung jawab dalam meningkatkan keamanan orang-orang di lingkungan itu. Cara terbaik untuk memecahkan masalah ini adalah dengan edukasi masyarakat tentang cara menghindari memproduksi dioxin.
© Greenpeace / Machalinek, Lukas
Dari Green Peace, artikel dapat diakses di Dioxin – Closer than you think!
Meski membutuhkan usaha dan komitmen yang cukup besar untuk membuat perubahan di seluruh lingkungan tempat tinggalmu, berikut adalah beberapa masukan:
- Bentuklah komite untuk memulai membersihkan dioxin di lingkunganmu. Buat suatu daftar yang meliputi orang-orang yang perlu terlibat di dalamnya, jelaskan masalahnya dan cobalah untuk mendapatkan dukungan dari pimpinan masyarakat di lingkunganmu, seperti kelian banjar.
- Informasikan komite itu sendiri terlebih dahulu mengenai bahaya dioxin dan pembakaran sampah. Berikan informasi ini kepada mereka untuk menjelaskan risiko dioxin dan bagaimana kita sendirilah yang bertanggung jawab atas adanya ancaman senyawa ini. Beritahu bahwa untuk menghentikan produksi dioxin kita harus berhenti membakar sampah! Buanglah sampah melalui sistem pembuangan sampah DKP, jangan di sungai dan jangan membakarnya.
- Adakan pertemuan yang reguler untuk memastikan semua orang mengerti apa yang perlu mereka lakukan dan untuk mengadakan forum di mana orang-orang dapat mengajukan pertanyaan. Semua orang perlu mengerti bahwa ini memerlukan komitmen yang besar dan usaha aktif dari seluruh masyarakat.
- Berbicaralah dengan semua orang di lingkungan itu, sebarkan informasi mengenai dioxin. Pastikan pula para petani dan pengusaha industri juga mengerti bahwa mereka juga harus menjaga keamanan dan kesehatan lingkungan itu.
- Tetapkan suatu target waktu saat semua orang dalam lingkunganmu sudah harus mengerti mengenai masalah ini dan apa yang mereka sendiri dapat lakukan untuk mengatasi dan mencegahnya.
- Beritahukan pihak otoritas di banjar atau desa bahwa jika mereka melihat orang membakar sampah, mereka perlu menghentikan dan mengingatkan mereka soal dampaknya terhadap kesehatan mereka.
- Pimpinan masyarakat di lingkunganmu perlu sigap dalam mengadapi masalah ini. Akan lebih baik jika terdapat program yang berkelanjutan untuk mencari tahu mengenai sumber-sumber dioxin di lingkunganmu, terutama akibat pembakaran sampah, tetapi juga dari pewarna tekstil dan pestisida yang berbahan chlorine yang juga dapat meningkatkan tingkat dioxin di lingkunganmu.
- Hubungi Yayasan GUS di 759323 atau website Yayasan GUS untuk informasi lebih lanjut. Mereka dapat menjawab segala pertanyaanmu dan membantu dalam menghentikan paparan dioxin di lingkungan tempat tinggalmu.
- Keberanian dan keteguhan hati adalah kuncinya – memang memerlukan suatu usaha yang keras, tetapi perjalanan yang paling jauh pun berawal dari satu langkah kecil. Dan ingatlah selalu untuk memberikan contoh yang benar! Ingatlah pula apa yang bisa kamu dapatkan dari program pengurangan dioxin yang sukses – risiko kanker yang lebih rendah, angka kejadian penyakit yang lebih rendah, kelainan lahir bawaan yang berkurang, dan lebih banyak orang yang dapat melahirkan anak-anak yang sehat.
Dr. Michael Ricos. BSc, Hons, Phd
Dr. Michael Ricos adalah seorang peneliti yang dulu bekerja dalam bidang genes, cancer and birth defects (gen, kanker dan kelainan lahir bawaan) di Institute of Molecular and Cell Biology, National Cancer Center dan National University Hospital of Singapore dan University of Adelaide Australia. Ia kini membantu Yayasan GUS dalam usaha mereka dalam bidang lingkungan. Ia menulis ini untuk membantu edukasi orang-orang Bali mengenai risiko dioxin.
Artikel ini ditulis oleh Kim A. Patra SRN/RM dan diterbitkan dalam Bali Advertiser edisi 16-30 Desember 2009. Diterjemahkan dengan perubahan oleh Dewi Samantha seizin penulis.
Ingin tahu lebih lanjut mengenai dioxin? Lihatlah informasi WHO tentang dioxin dan efeknya terhadap kesehatan manusia
Ingin melihat langsung akibat dari paparan dioxin dalam konsentrasi tinggi? Lihatlah Agent Orange’s Horrific Legacy, sebuah slideshow yang menunjukkan akibat dari paparan Agent Orange di Vietnam oleh David Guttenfelder, seorang finalis Pulitzer.
0 Comments