Desa Tembuku, Kec.Tembuku, Kab. Bangli. Tgl 21 April-10 November 2013,
“Nunggilang Kayun Nindihin Desa Metu Saking Paras Paros Sarpanaya”Kesejahteraan masyarakat tidak hanya diukur dari tingkat kemampuan ekonomi. Namun kesejahteraan masyarakat dipengaruhi oleh berbagai aspek, salah satunya adalah aspek kesehatan. Sehat mempunyai arti yang luas. Menurut WHO, sehat adalah keadaan baik dari segi biologi, psikologi, maupun sosialnya.Tingkat kesehatan suatu komunitas sangat dipengaruhi oleh lingkungan dimana komunitas tersebut berada. Tanpa tubuh yang sehat manusia tidak bisa melakukan apapun. Oleh karena itu, sasaran utama pencegahan suatu penyakit adalah lingkungan. Fenomena-fenomena kecil yang ada di lingkungan masyarakat sering dipandang sebelah mata. Padahal hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kesehatan individu atau kelompok masyarakat. Seperti yang kita ketahui kesehatan merupakan aspek utama yang harus kita perhatikan. Sebelum masalah kesehatan menjadi besar atau membahayakan nyawa, alangkah baiknya jika kita melakukan pencegahan terhadap hal-hal yang tidak kita inginkan. Dalam praktek kesehatan ada konsep kesehatan yang komprehensif. Komprehensif meliputi preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif. Preventif dan promitif merupakan langkah awal untuk mencegah terjadinya penyakit di masyarakat. Namun, upaya perbaikan mutu kesehatan tidak berjalan dengan optimal karena kurangnya kesadaran baik dari individu atau kelompok masyarakat yang ada di lingkungan tertentu serta permasalahan ekonomi. Terbukti menurut hasil survei dari Badan Pusat Statistik Bali (BPS Bali) pada bulan Maret 2012 dinyatakan bahwa baik di daerah kota maupun pedesaan angka kemiskinan semakin meningkat. Parahnya, kenaikan angka kemiskinan meningkat sebesar 7,66 % (BPS Bali, No. 38/07/51/Th. VI, 2 Juli 2012). Sayangnya hal itu adalah modal awal dari perbaikan tingkat kesehatan masyarakat khususnya di pedesaan. Padahal upaya perbaikan merupakan langkah awal untuk membuat lingkungan menjadi lebih baik. Disini dibutuhkan kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat yang ada di lingkungan khususnya pada masyarakat Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku, Bangli. Seperti yang kita ketahui masyarakat desa tersebut memiliki status kesehatan yang masih kurang dari pengertian sehat pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu faktor ekonomi dan pendidikan. Kepedulian terhadap sesama sangat dibutuhkan demi terwujudnya masyarakat Bali yang sejahtera. Peran dari berbagai pihak dapat memperlancar terwujudnya masyarakat Bali yang sejahtera. Salah satunya yang dapat mengambil andil dalam peran tersebut yaitu mahasiswa. Mahasiswa adalah kaum intelektual yang tugasnya tidak hanya belajar di kampus, tetapi juga harus aktif berorganisasi dan dekat dengan masyarakat. Tri Dharma perguruan tinggi yaitu meliputi ilmu pengetahuan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Tri Dharma ini harus dijunjung tinggi oleh mahasiswa. Poin terakhir yaitu pengabdian masyarakat menjadi dasar utama bagi mahasiswa untuk terjun langsung ke masyarakat membantu segala permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya masyarakat di Desa Tembuku, Kecamatan Tembuku, Bangli. Dalam rangka meningkatkan mutu kesehatan masyarakat, khususnya masyarakat Bali, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, memandang perlu untuk diadakannya program peningkatan mutu kesehatan di pedesaan yang memiliki tingkat kesehatan yang kurang baik, dengan nama kegiatan “Desa Binaan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana 2013”. Desa Binaan 2013 lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat preventif dan promotif untuk membantu masyarakat mengatasi masalah kesehatan yang ada di desanya. Ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan pada Desa Binaan 2013 yaitu promosi kesehatan berupa penyuluhan, pelayanan kesehatan berupa pengukuran tekanan darah dan BMI, bakti sosial melalui bersih sampah plastik, hiburan rakyat, dan pemecahan rekor MURI. Semua kegiatan tersebut sudah mencakup upaya preventif dan promotif kesehatan mulai dari balita sampai lansia. Panitia Desa Binaan 2013 mengharapkan bantuan dari berbagai pihak agar kegiatan ini bisa terselenggara dengan lancar dan sukses. Mengingat kegiatan ini baru untuk ketiga kalinya diadakan oleh BEM Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, maka masalah keterbatasan dana masih menjadi masalah utama terselenggaranya kegiatan ini.
Promkes dilaksanakan pada hari Minggu, 21 April 2013 di Banjar Penida Kaja. Kegiatan ini diawali pukul 05.00 WITA yaitu panitia berkumpul di kampus sebanyak 34 orang untuk melakukan briefing dan persembahyangan bersama sebelum berangkat menuju Desa. Tidak semua panitia ikut berkumpul dikampus karena pada H-1 ada 8 orang yang menginap di desa Tembuku untuk menyiapkan perlengkapan dan dekorasi. Setelah briefing kemudian dilanjutkan dengan berangkat ke Desa Tembuku pukul 06.00 WITA. Pukul 07.00 WITA panitia tiba di lokasi promosi kesehatan dibuka registrasi bagi penduduk desa dan pembagian snack. Jumlah peserta yang melakukan registrasi adalah 28 orang. Acara pembukaan promosi kesehatan dibuka oleh PD III yang pada hari itu diwakilkan oleh dr Eka. Turut mengundang Bapak Bupati Bangli yang diwakili oleh Koordinator Bidang P2M Dinas Kesehatan Kabupaten Bangli, Ibu Camat Kecamatan Tembuku, I Made Nugraha Gunamanta Sabudi selaku Steering Committee yang sekaligus mewakili undangan sebagai Ketua BEM, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, dan dihadiri oleh perwakilan-perwakilan dari LMFK, HM, dan BSO yang ada di lingkungan FK Unud serta Kepala Dusun dari masing-masing Banjar. Pada promosi kesehatan ini dihadirkan pembicara dari Sanglah yaitu dr. Eka yang memberikan materi tentang stroke, gaya hidup sehat, dan Diabetes mellitus. Pada saat itu peserta sangat antusias menyimak materi yang diberikan karena pada Desa tersebut penyakit yang sering ditemukan yaitu penyakit Stroke dan Diabetes Melitus. Pada akhir acara diadakan sesi Tanya jawab dan peserta sangat kooperatif dalam kegiatan tersebut. Kegiatan promosi kesehatan di Desa Tembuku ini berakhir pada pukul 12.30 WITA.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Minggu, 26 Mei 2013. Pada bulan ini kegiatan diadakan di dua tempat yaitu Dusun Kedui dan Dusun Kedui dan dusun Penida Kaja, Desa Tembuku Kecamatan Tembuku, Bangli. Panitia berkumpul dikampus pukul 04.00 WITA untuk melakukan briefing dan persembahyangan bersama. Pada pukul 05.00 panitia berangkat menuju Dusun Kedui dan tiba pukul 06.00 WITA. Pada kegiatan ini pembukaan diadakan di Dusun Kedui tepatnya disamping pura Dalem. Pembukaan ini dihadiri oleh Kepala Desa, Kepala Dusun, Indonesian Power dan peserta penghijauan. Setelah pembukaan kegiatan dimulai dengan membuat lubang oleh peserta penghijauan untuk menanam pohon yang telah diberikan oleh Indonesian Power. Tanaman Albisia sp atau di masyarakat dikenal dengan tanaman “Blalung” sebanyak 50 pohon ditanam bersama-sama tepat di sebelah Timur Pura Dalem Dusun Kedui. Tanaman ini memang memiliki nilai ekonomi tinggi dan tumbuh dengan cepat di daerah basah seperti Bangli sehingga diharapkan dapat bermanfaat kedepannya. Panitia Desa Binaan pada saat itu dibagi tugas untuk melakukan kegiatan seperti menanam pohon, membagikan tanaman obat kerumah warga, dan ikut kegiatan Karang Taruna. Tanaman obat yang dibagikan adalah tanaman kumis kucing, dan tanaman obat lainnya. Latar belakangnya adalah memperkenalkan sekaligus mengingatkan kepada masyarakat untuk back to nature. Karang Taruna ini bertempat di Kantor Kepala Desa Tembuku. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan informasi mengenai definisi, penyebab, gejala dan penatalaksanaan penyakit stroke kepada kaum remaja agar dapat menambah pengetahuannya mengenai penyakit tersebut. Pada pukul 09.00 para peserta Karang Taruna yang pada saat itu diwakilkan oleh masing-masing STT di masing-masing Dusun sudah berkumpul di Kantor Kepala Desa. Kegiatan itu diawali dengan doa dan dilanjutkan dengan pemberian materi oleh dokter residen saraf FK UNUD dibawah koordinator dr. Eka. |
0 Comments