by MIT BEM FK Unud | May 30, 2017 | Uncategorized

Tahukah kamu Hari Tanpa Tembakau Sedunia di peringati setiap tanggal 31 Mei
Hari Tanpa Tembakau Sedunia diperingati diseluruh Indonesia sebagai upaya konkrit untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya merokok serta dampaknya pada kesehatan
Merokok merupakan sebuah kecanduan yang telah mewabah di Indonesia. Menurut data Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) dan Lembaga Kesehatan Dunia (WHO), jumlah perokok di Indonesia menempati peringkat ke-3 di dunia, lebih dari 80 juta penduduk Indonesia merokok.
Kematian akibat merokok di Indonesia mencapai 427.948 orang setiap tahunnya atau 1.172 perhari. Sebagian besar di antaranya berada pada usia produktif.
Rokok adalah masalah besar yang belum disadari oleh sebagian besar masyarakat. Perlu perjuangan lebih untuk menghilangkan kebiasaan yang sudah mendarah daging. Jadi jangan sia-siakan kesehatanmu yang berharga untuk kenikmatan yang sesaat
MARI BERHENTI MEROKOK
#SalamPeroebahan #vivahippocrates
#KTR
#VOCFKUnud
#BEMHMFKUnud
#KastradBEMFKUnud
#BEMFKUnud
#BEMJAYA
#MariBerjaya
Follow ig : vocfkunud
Add LINE OA : @cem0333f
Subscribe : Voice Of Change FK Unud
by MIT BEM FK Unud | May 30, 2017 | Uncategorized

Vape dan rokok elektrik keduanya dikategorikan menjadi Smoking-proxy Electronic Inhaling Systems (SEIS) menurut World Health Organization (WHO). SEIS adalah istilah yang diciptakan untuk merujuk kepada semua alat yang penggunaannya mirip dengan penggunaan rokok dan untuk mengindikasikan penggunaan alat-alat ini sebagai alternatif atas rokok.[1] Menurut KBBI, merokok adalah kegiatan mengisap rokok dimana rokok adalah gulungan tembakau berukuran kira-kira sebesar kelingking yang dibungkus menggunakan daun nipah atau kertas. Di sisi lain, penggunaan perangkat SEIS disebut dengan istilah vaping. Meski belum terdapat definisinya di KBBI, definisi vaping menurut terjemahan bebas dari Kamus Oxford adalah kegiatan menghirup dan menghembuskan uap yang diproduksi oleh rokok elektrik atau alat sejenis.
Vape dan rokok elektrik keduanya adalah alat yang beroperasi menggunakan baterai yang dirancang untuk menghantarkan bahan kimia seperti perisa, pewarna, nikotin, dan lain-lain ke dalam tubuh melalui uap (vapor).[2] Vape dan rokok elektrik berbeda secara desain, fleksibilitas akan modifikasi liquid dan waktu pemanasan liquid. Akan tetapi, pada prinsipnya kedua alat ini memiliki cara kerja yang sama.[3] Perangkat vape dan rokok elektrik terdiri dari tiga komponen yaitu cartridge sebagai penampung liquid, pemanas dan sumber tenaga yang biasanya berupa baterai. Pengguna vape menghirup uap melalui bagian mouthpiece. Kemudian, aliran udara mengaktifkan sensor yang terhubung pada pemanas kecil bertenaga baterai. Pemanas ini akan menguapkan liquid yang ditampung pada cartridge.[2] Pemanas menguapkan liquid mengandung glikol, propilen glikol, atau gliserin dan puluhan bahan kimia lain di dalam cartridge.[4] Penggunaan SEIS menghasilkan uap sebagai produknya, bukan asap. Uap menurut definisi adalah bentuk dari cairan (pada SEIS, liquid) apabila dipanaskan, sedangkan asap dihasilkan dari pembakaran.[2]
Senyawa Penyusun Liquid SEIS
SEIS selanjutnya dibagi menjadi dua berdasarkan ada tidaknya nikotin pada liquid yaitu Electronic Nicotine Delivery Systems (ENDS) dan Electronic Non-Nicotine Delivery Systems (ENNDS).[2] Bahan kimia yang terdapat pada liquid SEIS disusun sebagian besar oleh glikol atau propilen glikol atau gliserin sebagai pelarut.[4] Ketiganya merupakan senyawa organik dengan rumus kimia secara berurutan (CH2OH)2, C3H8O2 dan C3H8O3. Glikol digunakan sebagai bahan mentah serat polyester dan sebagai agen anti pembekuan pada mesin otomotif. Propylene glycol digunakan sebagai pelarut pada banyak obat-obatan, kosmetik, bahan aditif makanan, dan sebagai asap teater. Glycerine digunakan pada makanan sebagai pelembap agar makanan tetap basah. Sifat fisik ketiganya sama-sama tidak berbau, tidak berwarna dan berasa manis.[5] Ketiga bahan kimia ini masuk kategori aman dengan batas paparan tertentu oleh Food and Drug Administration (FDA) tetapi, perlu diingat bahwa penggolongan ini didasarkan pada konsumsi dengan cara dimakan sedangkan pada SEIS, ketiganya dihirup sehingga efeknya pada tubuh tidak bisa dianggap sama. Pada liquid terdapat pula nikotin, perisa, sejumlah logam berat dan karbonil.[6]
Nikotin adalah senyawa kimia dengan rumus C10H14N2 yang bersifat sangat adiktif. [7] Nikotin pada otak menstimulasi pelepasan dopamin yang menjadi penanda akan hal-hal yang menyenangkan bagi otak. Kegiatan lain yang juga menyebabkan pelepasan dopamin contohnya makan dan olahraga.[8] Otak lambat laun akan beradaptasi dengan ‘kelimpahan’ dopamin ini dan hasilnya dopamin menjadi kurang berpengaruh pada otak. Pada orang yang mengalami kecanduan nikotin, dosis yang sama akan mengalami penurunan efektivitas seiring waktu sehingga mereka harus mengonsumsi dosis yang terus naik untuk mendapatkan efek yang sama. Hal ini karena otak telah beradaptasi?—?menghasilkan efek toleransi.[9] Dampak nikotin pada tubuh yaitu pada jantung dan perederan darah, nikotin meningkatkan detak jantung dan menaikkan tekanan darah dengan menstimulasi pelepasan adrenalin. Tubuh menjadi kurang efisien ketika berolahraga. Pada mata, nikotin mempercepat penurunan daya melihat. Nikotin juga menjadi penyebab utama disfungsi ereksi pada pria dan keguguran pada wanita hamil. Janin yang terpapar nikotin cenderung lahir prematur dan memiliki berat lahir rendah.[10]
Selanjutnya, perisa yang terkandung pada liquid SEIS—contohnya diasetil, pemanis makanan—dinilai aman untuk dimakan tetapi ternyata berlaku sebaliknya jika dihirup.[6] Para pekerja pabrik makanan yang sering terpapar diasetil mengidap gangguan saluran nafas yang disebut bronchiolitis obliterans.[11] Pada penyakit ini, terjadi hambatan pada saluran nafas. Gejala berupa batuk kering, nafas yang pendek dan mengi.[12] Selanjutnya terdapat logam berat seperti kadmium, merkuri, timah, arsenik, kromium, nikel, perak, aluminium dan tembaga dalam bentuk nanopartikel.[6] Logam berat mempengaruhi kerja organel dan komponen sel yang terlibat pada metabolisme, detoksifikasi, dan perbaikan kerusakan pada sel. Ion logam juga diketahui berinteraksi dengan DNA sel dan menyebabkan kerusakan DNA yang bisa menginterupsi pengaturan siklus sel, pembentukan kanker atau pengaturan kematian sel terprogram (apoptosis). Lima diantaranya–arsenik, kadmium, kromium, timah dan merkuri—sangat beracun dan memiliki efek sistemik yang diketahui menginduksi kerusakan beberapa organ. Logam berat ini juga digolongkan sebagai logam yang diketahui dan berkemungkinan menyebabkan kanker berdasarkan studi epidemiologis dan eksperimental menunjukkan hubungan antara kanker dan paparan logam berat menurut United States Environmental Protection Agency (U.S. EPA), dan the International Agency for Research on Cancer (IARC).[13]
Bahan kimia berikutnya yang terkandung pada liquid SEIS adalah senyawa karbonil.[6] Pemanasan liquid pada SEIS mencapai suhu yang sangat tinggi. Suhu tinggi dapat menginduksi reaksi kimia pada liquid. Pelarut utama pada liquid—glikol, propilen glikol atau gliserin—dapat menghasilkan senyawa karbonil yang beracun pada suhu tinggi. Senyawa karbonil yang terbentuk contohnya formaldehida, asetaldehida, dan akrolein.[4] Formaldehida tergolong bahan yang menyebabkan kanker menurut International Agency for Research on Cancer (IARC) dan termasuk grup 1 sedangkan asetaldehida “hanya” tergolong berpotensi menyebabkan kanker pada manusia sehingga tergolong pada grup 2B. Akrolein dapat menyebabkan iritasi pada rongga hidung dan merusak permukaan paru-paru. Senyawa-senyawa karbonil ini memiliki potensi berbahaya dan menginduksi berbagai efek kesehatan pada tubuh.[14] Dari kandungan-kandungan berbahaya tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan dari SEIS ini tidak bisa dikaterogikan sebagai pengunaan yang aman.
Objektivitas Penelitian Mengenai Efek Rokok versus SEIS
Membandingkan SEIS dengan rokok dapat dilihat dari sejarah keduanya. Tembakau yang menjadi bahan utama rokok berasal dari Amerika. Sekitar 2.000 tahun yang lalu, tembakau dimanfaatkan dengan dikunyah dan dibakar pada upacara adat oleh suku Maya dan suku Aztek. Setelah penjelajahannya ke benua Amerika, tembakau dibawa oleh Christopher Columbus ke Eropa. Tepatnya pada abad ke-18, rokok mengalami perkembangan yang sangat pesat hingga mencapai industri yang besar seperti sekarang.[15] Sejarah rokok yang panjang membuat penelitian tentang efek rokok lebih akurat hasilnya karena waktu yang jauh lebih lama dan sampel penelitian yang lebih luas dan banyak sehingga efek jangka panjang memungkinkan untuk diteliti selain mengarahkan penelitian kepada hasil yang lebih akurat. Dibandingkan dengan SEIS yang masih baru saja “naik daun”, efek rokok terhadap kesehatan lebih gamblang. SEIS pertama yang dianggap berhasil untuk tujuan komersil diciptakan pada tahun 2003 di Beijing, China oleh Hon Lik, seorang ahli farmasi. Pada tahun 2006, SEIS baru memasuki pasar Eropa dan Amerika Serikat.[16] Berikutnya, faktor pembanding rokok dan SEIS yaitu banyak variabel keduanya untuk dimodifikasi. Pada rokok, modifikasi terbatas pada jenis tembakau berbeda dengan merk berbeda sedangkan pada SEIS, selain modifikasi pada liquid (meliputi warna, rasa dan level nikotin) yang ketiganya berperan besar pada efek SEIS, dapat ditemui juga modifikasi pada alat SEIS seperti suhu dan mode pemanasan liquid yang selanjutnya berpengaruh pada perubahan komposisi bahan kimia pada liquid akibat reaksi kimia dari variasi pemanasan liquid. Variabel ini yang membuat penelitian yang akurat mengenai dampak SEIS secara universal menjadi sulit karena banyaknya kombinasi yang terbentuk.[6]
Tidak Tepatnya SEIS untuk Menghentikan Kebiasaan Merokok
Pada SEIS bernikotin atau ENDS tidak dapat dikategorikan sebagai alat yang dapat menghentikan kebiasaan merokok. Dua kegiatan ini (merokok dan vaping) merupakan dua kegiatan yang berbeda tetapi memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk memasukkan nikotin ke dalam tubuh.[2] Nikotin penting untuk diperhatikan karena nikotinlah yang menjadi penyebab kecanduan pada rokok.[7] Zat yang dicari oleh orang kecanduan rokok adalah nikotin yang juga terkandung pada SEIS bernikotin, sehingga jika berhenti merokok adalah berhenti dari kecanduan terhadap nikotin, SEIS tidak dapat dikatakan dapat menghentikan kebiasaan merokok.[8] Berhenti merokok dengan beralih ke SEIS sama dengan mengganti metode untuk meracuni tubuh karena kesamaan keduanya memberikan pengaruh buruk pada kesehatan. Penggunaan ENDS sebagai “obat” untuk lepas dari kecanduan merokok menjadi tidak relevan. SEIS memiliki andil tetapi sangat kecil pengaruhnya dan terbatas untuk dapat dikatakan sebagai alternatif menghentikan konsumsi nikotin. Didukung dengan fakta bahwa 80% pengguna SEIS tidak berhenti merokok setelah beralih pada SEIS tetapi melakukan dual use, yaitu penggunaan rokok dan SEIS secara bersamaan membuat SEIS tidak direkomendasikan sebagai alat untuk menghentikan kebiasaan merokok.[6] Penurunan konsumsi nikotin hanya didapat pada perokok yang benar-benar menggunakan SEIS semata-mata untuk lepas dari rokok, sehingga dapat disimpulkan bahwa kemampuan SEIS untuk menghentikan kebiasaan merokok bergantung pada kesungguhan perokok dan kebijaksanaan dalam penggunaan SEIS.
Kesimpulan
SEIS belum dapat dipastikan besar risikonya dalam membahayakan kesehatan jika dibandingkan dengan rokok karena bukti saintifik yang kurang memadai mengingat SEIS dapat dengan sangat mudah dimodifikasi. Modifikasi ini berpengaruh pada objektivitas penelitian mengenai efek kesehatan oleh SEIS namun SEIS dipastikan tidak aman penggunaannya mengingat zat-zat kimia yang terkandung pada liquid SEIS sehingga SEIS belum dapat dikatakan sebagai obat dan belum dapat dikatakan lebih buruk dari rokok. Solusi dari permasalahan ini adalah dengan tidak merokok dan tidak vaping.
Referensi :
- Tobacco Control Unit Institut Català d’Oncologia WHO Collaborating Centre for Tobacco Control. Exposure to aerosols from smoking-proxy electronic inhaling systems: a systematic review [Internet]. Barcelona: World Health Organization; 2016 p. 8. Available from: http://www.who.int/tobacco/industry/product_regulation/BackgroundPapersENDS1_4november.pdf
- WHO | Electronic cigarettes (e-cigarettes) or electronic nicotine delivery systems [Internet]. Who.int. 2015 [cited 9 March 2017]. Available from: http://www.who.int/tobacco/communications/statements/eletronic_cigarettes/en/
- E-Cigarettes vs. Vaporizers: What’s the Difference? [Internet]. Vapor4Life. 2017 [cited 9 March 2017]. Available from: http://www.vapor4life.com/blog/e-cigarettes-vs-vaporizers-whats-difference/
- Kosmider L, Sobczak A, Fik M, Knysak J, Zaciera M, Kurek J et al. Carbonyl Compounds in Electronic Cigarette Vapors: Effects of Nicotine Solvent and Battery Output Voltage. Nicotine & Tobacco Research [Internet]. 2014;16(10):1319-1326. Available from: https://academic.oup.com/ntr/article-abstract/16/10/1319/2509282/Carbonyl-Compounds-in-Electronic-Cigarette-Vapors?redirectedFrom=fulltext
- Rebsdat SMayer D. Ethylene Glycol. Ullmann’s Encyclopedia of Industrial Chemistry. 2000
- Research Centre for Prevention and Health, Glostrup Hospital. A systematic review of health effects of electronic cigarettes [Internet]. Denmark: World Health Organization; 2015 p. 12-19, 34-35, 36-38,. Available from: http://www.who.int/tobacco/industry/product_regulation/BackgroundPapersENDS3_4November-.pdf?ua=1
- National Institute on Drug Abuse. Research Report Series: Is Nicotine Addictive?. Bethesda (MD): National Institutes of Health, National Institute on Drug Abuse, 2012 [cited 2017 Mar 9].
- Explore Quit Methods [Internet]. Smokefree.gov. 2017 [cited 9 March 2017]. Available from: https://www.smokefree.gov/tools-tips/explore-quit-methods
- Understanding Addiction: How Addiction Hijacks the Brain [Internet]. Helpguide.org. 2017 [cited 9 March 2017]. Available from: https://www.helpguide.org/harvard/how-addiction-hijacks-the-brain.htm
- U.S. Department of Health and Human Services. The Health Benefits of Smoking Cessation: A Report of the Surgeon General. Atlanta: U.S. Department of Health and Human Services, Centers for Disease Control and Prevention, Center for Chronic Disease Prevention and Health Promotion, Office on Smoking and Health, 1990 [cited 2017 Mar 9].
- Arnold C. Vaping and Health: What Do We Know about E-Cigarettes?. Environmental Health Perspectives [Internet]. 2014 [cited 9 March 2017];122(9):A244-A249. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4154203
- Weerakkody Y. Obliterative bronchiolitis | Radiology Reference Article | Radiopaedia.org [Internet]. Radiopaedia.org. 2017 [cited 9 March 2017]. Available from: https://radiopaedia.org/articles/obliterative-bronchiolitis
- Tchounwou P, Yedjou C, Patlolla A, Sutton D. Heavy Metal Toxicity and the Environment. Experientia Supplementum [Internet]. 2012 [cited 9 March 2017];:133-164. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4144270/
- Bekki K, Uchiyama S, Ohta K, Inaba Y, Nakagome H, Kunugita N. Carbonyl Compounds Generated from Electronic Cigarettes. International Journal of Environmental Research and Public Health [Internet]. 2014 [cited 9 March 2017];11(11):11192-11200. Available from: http://www.mdpi.com/1660-4601/11/11/11192/htm?hc_location=ufi
- A brief history of smoking – Cancer Council NSW [Internet]. Cancer Council NSW. 2017 [cited 9 March 2017]. Available from: https://www.cancercouncil.com.au/31899/uncategorized/a-brief-history-of-smoking/
- Historical Timeline of Electronic Cigarettes – CASAA [Internet]. CASAA. 2017 [cited 9 March 2017]. Available from: http://casaa.org/historical-timeline-of-electronic-cigarettes/
by MIT BEM FK Unud | May 15, 2017 | Event
[PENGUMUMAN HASIL OPEN RECRUITMENT VOICE OF CHANGE]

Hai seluruh civitas akademika FK Udayana. Terima kasih telah mendaftar dalam Open Recruitment Voice Of Change. Hasil dari Open Recruitment Voice Of Change dapat dilihat dibawah ini
Bagi panitia terpilih, kami ucapkan selamat bergabung dalam kepanitiaan Voice of Change. Selamat bekerja dan terus semangat dalam membawa perubahan. Bagi yang belum terpilih, kami mohon maaf ya g sebesar besarnya. Jangan berkecil hati dan tetap berjuang menjadi agen perubahan bersama kami. #vivahippocrates
Untuk info lebih lanjut , hubungi :
– Rafika (081313361369)
ID LINE : rafikaayun
– Bandoro (081291768028)
ID LINE : bandorogunarso
“Perubahan itu harus dijemput. Ia tidak bisa menunggu” -Ridwan Kamil
by MIT BEM FK Unud | May 13, 2017 | Uncategorized
Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) merupakan salah satu jalur masuk perguruan tinggi negeri di Indonesia. Mekanisme penerimaan mahasiswa baru dengan jalur SBMPTN ini berdasarkan hasil tes dari peserta SBMPTN. Hal ini menyebabkan setiap fakultas dan jurusan di perguruan tinggi negeri di Indonesia memiliki standar nilai yang berbeda satu sama lainnya. Oleh karena itu, para peserta SBMPTN harus mempersiapkan diri mereka sebaik dan sedini mungkin untuk dapat masuk ke perguruan tinggi negeri yang diinginkannya.
Pelaksanaan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2017 sendiri sudah tinggal menghitung hari. Sedangkan masih banyak siswa SMA yang menganggap Ujian Nasional merupakan akhir dari perjuangan mereka tanpa sadar bahwa masih ada jenjang pendidikan yang lebih tinggi yang menanti mereka. Oleh karena itu, Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana memiliki inisiatif untuk membantu memfasilitasi persiapan para siswa SMA untuk menghadapi SBMPTN 2017, salah satunya melalui kegiatan Try Out SBMPTN 2017. Kegiatan ini diharapkan dapat membantu para calon mahasiswa untuk dapat mengetahui suasana persaingan SBMPTN serta mempersiapkan diri mereka untuk memasuki perguruan tinggi negeri.
Kegiatan Try Out SBMPTN 2017 yang bertemakan “The More You Learn, The More You Earn” dilaksanakan pada Minggu, 30 April 2017. Kegitan ini telah sukses diadakan di 10 region di Bali dan Nusa Tenggara yaitu Negara, Tabanan, Badung, Denpasar, Gianyar, Klungkung, Bangli, Singaraja, Karangasem, dan Mataram. Pendaftaran TO SBMPTN 2017 ini dibuka sejak bulan April lalu dengan 3 cara yaitu, online, offline dan On The Spot (OTS). Pendaftaran offline dilakukan di Taman Internet FK Unud setiap hari Senin sampai dengan Jumat, pendaftaran online dilakukan dengan mengisi form online yang telah disediakandan transfer uang pendaftaran serta melakukan konfirmasi pembayaran kepada panitia dan pendaftaran OTS dilakukan pada saat hari H di sepuluh region di Bali dan Nusa Tenggara. Berbeda dengan tahun sebelumnya, biaya pendaftaran untuk masing – masing kelompok IPA dan IPS adalah Rp.45.000; dan untuk kelompok IPC Rp.50.000;
Pembuatan soal TO SBMPTN 2017 ini dilakukan oleh panitia TO SBMPTN sendiri khususnya sie ilmiah, yang masing – masing bidang terdiri dari dua paket soal. Dan dalam pembuatannya panitia menggunakan dasar – dasar soal SBMPTN 3 tahun terakhir sehingga dipastikan soal TO SBMPTN 2017 ini sangatlah berkualitas. Suasana dan waktu kegiatan pun dibuat sedemikian rupa bertujuan untuk memberi gambaran pelaksanaan SBMPTN yang sebenarnya. Registrasi dan pembagan snack kepada peserta kelompok tes IPA dan IPC dimulai pukul 06.30 WITA dilakukan didalam ruangan untuk lebih mengefisienkan waktu. Setelah registrasi selesai, kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan soal tes saintek yang telah disediakan.
Setelah pengerjaan soal tes saintek peserta kelompok IPA dan IPC mendapatkan waktu istirahat selama 1 jam dimana peserta TO SBMPTN kelompok IPA diberikan konsumsi, aqua gelas dan juga diperbolehkan untuk mengunjungi pengda TO SBMPTN yang menjual the poci, nasi ayam geprek dan berbagai snack lainnya. Bersamaan dengan istirahat bagi peserta IPA dan IPC dilakukan registrasi dan pembagian snack kepada peserta kelompok tes IPS. Setelah registrasi dan istirahat selesai, kegiatan dilanjutkan dengan mengerjakan soal TKPA bagi seluruh peserta IPA, IPS dan IPC.
Setelah selesai pengerjaan soal TKPA oleh seluruh peserta TO SBMPTN diadakan Tour de Campus bagi peserta kelompok IPA yang berlokasi tes di Denpasar dan pemutaran Video perkelan FK bagi 9 region lainnya. Sedangkan bagi kelompok IPS dan IPC diberikan waktu untuk ISHOMA selama 1 jam 30 menit dimana diberikan konsumsi, aqua gelas dan juga diperbolehkan untuk mengunjungi pengda TO SBMPTN yang menjual the poci, nasi ayam geprek dan berbagai snack lainnya yang kemudian dilanjutkan dengan pengerjaan soal tes soshum bagi kelompok IPS dan IPC hingga pukul 16.00 WITA.
Peserta terlihat antusias dalam mengikuti rangkaian kegiatan ini dari awal hingga akhir. Khususnya peserta TO SBMPTN kelompok IPA yang tetap bersemangat mengikuti kegiatan Tour de Campus, ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah peserta yang masih mengikuti rangkaian kegiatan tersebut hingga selesai. Kegiatan TO SBMPTN 2017 ini juga bekerja sama dengan Sony Sugema College dalam hal pengadaan LJK, pemeriksaan (scanning) LJK serta perekapan nilai hasi TO SBMPTN 2017 sehingga hasil dari TO SBMPTN ini dapat dengan cepat diketahui.
[lptw_recentposts layout="grid-medium" post_type="post" link_target="self" tags_id="285" fluid_images="false" width="300" min_height="0" space_hor="50" space_ver="50" columns="3" order="DESC" orderby="date" posts_per_page="100" post_offset="0" reverse_post_order="false" exclude_current_post="false" color_scheme="light" override_colors="false" background_color="#ffffff" text_color="#0a0a0a" excerpt_show="true" excerpt_lenght="35" ignore_more_tag="false" read_more_show="true" read_more_inline="true" read_more_content="Read more ?" show_date_before_title="false" show_date="true" show_time="false" show_time_before="false" show_subtitle="false" date_format="m/d/Y" time_format="H:i" no_thumbnails="hide"]
by MIT BEM FK Unud | May 10, 2017 | Uncategorized
PRESS RELEASE
AKSI KITA INDONESIA
KELUARGA BESAR UNIVERSITAS UDAYANA
Hidup Mahasiswa Indonesia!
Hidup Rakyat Indonesia!
Denpasar – 9 Mei 2017, bertempat di Depan Cakra Udayana, Kampus Sudirman, Jalan PB Sudirman, Keluarga besar Universitas Udayana menggelar Aksi Kita Indonesia yang diikuti oleh kurang lebih 3000 Mahasiswa Universitas Udayana, ratusan dosen dan pegawai di lingkungan Universitas Udayana, serta dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Udayana, dalam hal ini sebagai pendamping mahasiswa dalam melaksanakan aksi.
Massa aksi mulai berkumpul pukul 14.00-15.00 Wita, aksi ini berlangsung mulai dari pukul 15.05- selesainya di pukul 17.40 WITA. Adapun kegiatan diisi sesuai dengan kesepakatan bersama antara 13 ketua lembaga eksekutif mahasiswa fakultas di lingkungan Universitas Udayana dengan BEM PM selaku panitia pelaksana. Adapun kegiatannya antara lain, pembukaan, aksi teatrikal, monolog, orasi, musikalisasi puisi dan diakhiri dengan pembacaan deklarasi damai aksi Kita Indonesia oleh Presiden BEM PM didampingi Rektor dan Dekan di 13 fakultas di lingkungan Universitas Udayana.
Pembukaan dibawakan oleh korlap aksi yaitu Presiden dan Wakil Presiden BEM PM yaitu I Komang Arta Yasa dan Dewa Putu Wahyu Jati Pradnyana dengan mengajak seluruh massa aksi untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama. Selanjutnya kegiatan diisi dengan aksi teatrikal oleh fungsionaris BEM PM, lalu monolog dari perwakilan Fakultas Hukum, selanjutnya diisi dengan orasi-orasi dan musikalisasi puisi di sela-sela orasi. Orasi diwakili dari berbagai pihak, seperti orasi ketua lembaga mahasiswa, perwakilan pihak rektorat dan dekanat, Presiden dan Wakil Presiden BEM PM Udayana, Ketua DPM PM Udayana, lalu diakhiri dengan orasi dari Rektor Universitas Udayana Prof. Dr. dr. Ketut Suastika Sp.PD-KEMD sebelum pembacaan deklarasi damai oleh Presiden BEM PM I Komang Arta Yasa.
Deklarasi ini merupakan sikap penolakan Universitas Udayana terhadap segala bentuk paham-paham maupun ideologi yang dapat mengancam keutuhan NKRI yang ingin menggantikan azas tunggal yaitu Pancasila sebagai dasar negara. Deklarasi ini sekaligus sebagai bentuk klarifikasi terhadap surat edaran yang sempat ramai diperbincangkan melalui media sosial line terkait adanya pihak/oknum yang menyebar surat dan mencatut nama BEM PM Universitas Udayana selaku inisiator aksi.
Adapun isi dari deklarasi damai aksi Kita Indonesia yang secara langsung menjadi jawaban atas pemberitaan di beberapa akun di media sosial line, yaitu :
Deklarasi Damai “Kita Indonesia”
Keluarga Besar Universitas Udayana
Atas Anugerah Tuhan Yang Maha Esa, Kami segenap Keluarga Besar Universitas Udayana, dengan ini menyatakan:
- Menolak berbagai organisasi dan gerakan-gerakan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila dan Kebhinnekaan seperti gerakan radikal, intoleran, dan terorisme berkembang di Indonesia.
- Bertekad menjadikan serta mengamalkan nilai-nilai Pancasila, Undang- undang Dasar Republik Indonesia 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai pedoman kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.
- Berjuang mengembangkan nilai-nilai ajaran keagaman yang moderat, toleran, menghargai kemajemukan realitas budaya dan bangsa.
- Mendukung pemerintah dalam upaya penegakan hukum dan pembubaran organisasi, pergerakan serta paham-paham radikalisme yang secara nyata bertentangan dengan Empat Konsensus Nasional yaitu Pancasila, UndangUndang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Demikian Deklarasi Damai Keluarga Besar Universitas Udayana, semoga Tuhan senantiasa mengiringi setiap langkah perjuangan kita.
Denpasar, 9 Mei 2017
Atas nama Keluarga Besar Universitas Udayana
Presiden BEM PM Universitas Udayana
(I Komang Arta Yasa)
Siapapun, dimanapun dan kapanpun ada yang ingin menggantikan ideologi Negara Indonesia dan merongrong persatuan dalam bingkai kebhinnekaan ini, disitulah mahasiswa akan menjadi garda terdepan dalam menolak usaha tersebut. Sudah sepantasnya ia yang mengaku sebagai warga negara Indonesia dan bernafas di tanah jamrud khatulistiwa, wajib dan berkewajiban menegakkan NKRI sampai tetes darah penghabisan.
Hidup Rakyat Indonesia!
Hidup Bangsa Indonesia!
NKRI harga mati!
Demikian press release Aksi “Kita Indonesia” oleh segenap Keluarga Besar Universitas Udayana, semoga melalui press release ini, dapat menjadi pertanda kuat bahwa kampus merupakan pusat-pusat kaum terpelajar yang sudah sepantasnya menjadi garda terdepan di dalam menjaga warisan-warisan baik yang diberikan oleh para pendiri bangsa lewat kucuran keringat, air mata, dan darah.
Salam Satu Kesatuan, Kita Indonesia!
“BEM PM Udayana
Kabinet Kita Udayana
Serasi dalam Kontribusi untuk Kita Udayana”
TTD,
I Komang Arta Yasa
Presiden BEM PM Universitas Udayana 2017
