[Wartakastrat #01: Korupsi Luka Kronis Bangga yang Tak Kunjung Sembuh
Korupsi di Indonesia bukan sekadar penyakit, melainkan epidemi sistemik yang sudah mengakar hingga ke sumsum kekuasaan. Setiap tahun, rakyat disuguhi tontonan “operasi tangkap tangan”, sidang mega korupsi, hingga parade pejabat berseragam oranye, namun realitanya, korupsi tak pernah benar-benar surut. Ia hanya berganti wajah, berpindah tangan, dan berkamuflase dalam bentuk kebijakan, proyek fiktif, dan retorika moral palsu.
Indonesia saat ini berada di peringkat 99 dari 180 negara dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK) 2024, dengan skor mengenaskan: 37 dari 100, berada jauh dibawah ambang batas negara yang bebas dari korupsi, yakni di angka 50 ke bawah. [1, 2]. Ini bukan sekadar angka statistik, melainkan cermin betapa bobroknya fondasi moral dan birokrasi negeri ini. Berdasarkan data terbaru, lebih dari 90 persen kasus korupsi yang ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi berkaitan dengan pengadaan barang dan jasa, alias uang rakyat dijarah tanpa malu di meja rapat hingga balik layar tender [3].
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul “Korupsi: Luka Kronis Bangsa yang Tak Kunjung Sembuh”, Klik untuk baca:
https://Wartakastrat01OpenSubmission2025
Kreator: Wartakastrat

