Down syndrome merupakan kondisi keterbelakangan fisik dan mental pada anak. Yang diakibatkan oleh perkembangan kromosom yang tidak normal dan kegagalan sepasang kromosom saat memisahkan diri terjadi saat proses pembelahan (Klinik Anak, 2010).
Angka penyandang down syndrome sendiri mencapai 8 juta jiwa di dunia, sedangkan di Indonesia sendiri menurut catatan Indonesia Center for Biodiversity dan Biotechnology (ICBB) Bogor, di Indonesia terdapat lebih dari 300.000 manusia Down Syndrome (Nurjanah, 2014)
Menurtu Donna L. Wong (2008) mengatakan bahwa penyebab down syndrome dipusatkan pada kejadian nondisjungsi antara lain: Genetik, Radiasi, Infeksi, Umur ibu dan Umur ayah. Down syndrome juga menimbulkan beberapa komplikasi yang begitu berbahaya diantaranya:
- Penyakit Alzheimer’s (penyakit kemunduran susunan syaraf pusat)
- Leukimia (penyakit dimana sel darah putih melipat ganda tanpa terkendalikan).
- Komplikasi Pada Jantung dan Sistem Vaskular
- Penyakit Alzheimer’s (penyakit kemunduran susunan syaraf pusat)
- Leukimia (penyakit dimana sel darah putih melipat ganda tanpa terkendalikan)
- Komplikasi Pada Jantung dan Sistem Vaskular
- Gangguan pendengaran akibat infeksi telinga (Kumar V, 2010)
Berbagai terapi dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan, kemandirian, dan produktivitas, diantaranya:
- Terapi fisik.Meliputi kegiatan dan latihan untuk membantu keterampilan motorik, meningkatkan kekuatan otot, dan memperbaiki postur tubuh dan keseimbangan.
- Terapi wicara. Bahasa membantu anak dengan down syndrome meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan menggunakan bahasa yang lebih efektif.
- Terapi okupasi. Membantu menemukan cara untuk melakukan tugas dan pekerjaan sehari-hari. Seperti makan, berpakaian, menulis, dan menggunakan komputer.
- Terapi emosi dan perilaku. Bekerja untuk menemukan jawaban yang berguna untuk kedua perilaku yang diinginkan dan tidak diinginkan (Dokter Kita, 2012)
Down Syndrome merupakan kelainan genetik, tetapi mereka masih memiliki peluang mengembangkan dirinya untuk menjadi lebih baik. Mari kita ketahui Down Syndrome dan Mari kita bersama sembuhkan dan kembangkan mereka untuk menjadi lebih baik.
Selamat hari Down Syndrome 21 Maret 2016
Daftar Pustaka
- Klinik Anak. 2010. Down Syndrome, Deteksi dini dan pencegahan. [diakses pada: 15 maret 2016]
- 2014. Prevalensi Down Syndrome. [diakses pada: 16 maret 2016] tersedia di : http://nsiti7.blogspot.co.id/2014/03/prevalensi-down-sindrome.html
- Donna L. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta: EGC
- Kumar V, Abbas A.K, Fausto N. Robbin & Cotran Dasar atologis penyakit: penyakit sitogenik. Edisi 7. Jakarta, Penyakit Buku Kedokteran EGC. 2010; hal 184-7
- Dokter Kita. 2012. Down Syndrome. [diakses pada: 17 maret 2016] tersedia di : http://dokita.co/blog/down-syndrome/