Akhir-akhir ini upaya dalam pembangunan kesehatan telah gencar dilakukan yaitu dengan menciptakan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat, berperilaku sehat, serta dapat menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu sehingga pada akhirnya memiliki derajat kesehatan yang tinggi. Namun pada kenyataannya kondisi yang ada masih jauh dari apa yang diharapkan sesuai visi pembangunan kesehatan yang telah ditetapkan. Hal ini disebabkan oleh masih terbatasnya pengetahuan serta persepsi masyarakat mengenai kesehatan khususnya di lingkungan pedesaan dan masih sulit dijangkaunya fasilitas kesehatan terutama oleh masyarakat dengan status sosial dan ekonomi yang tergolong kurang mampu.
Kondisi yang memprihatinkan ini sudah sepantasnya mendapatkan perhatian lebih dari berbagai kalangan masyarakat, tak terkecuali para mahasiswa. Pedoman utama mahasiswa, Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, menyatakan dengan jelas bagaimana pentingnya peranan mahasiswa dalam membawa perubahan bagi bangsa dan negara ke arah yang lebih baik.
Mahasiswa kedokteran, sebagai insan-insan kesehatan masa depan dituntut memiliki suatu standar yang semakin tinggi agar berkompeten dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Karena itu, dibuatlah sebuah patokan yang menjadi tolok ukur kualitas tenaga kesehatan khususnya dokter. Patokan tersebut diberi nama The Seven General Core Competencies yang meliputi: patient care, medical knowledge base, clinical skill, professional communication, information management, medical professionalism, community-based medical practice, serta health system-based practice. Untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan yang memadai di masa depan, ketujuh kompetensi inti inilah yang harus dikuasai oleh mahasiswa kedokteran kini.
Hal ini sangat penting karena pada praktiknya nanti, para insan kesehatan ini akan terjun langsung ke masyarakat dan berhadapan dengan masalah-masalah nyata yang ada di masyarakat. Berbagai ilmu teoritis yang mereka dapatkan melalui kuliah dan buku-buku teks tidak akan berarti apa-apa jika tidak diaplikasikan ke dalam dunia kerja yang sebenarnya. Karena itu, penerapan ilmu kedokteran dalam masyarakat selama masih menyandang predikat “mahasiswa” tentunya sangat bermanfaat dalam membentuk pola berpikir kritis mahasiswa, serta dapat dijadikan bekal pengalaman dan pembelajaran yang tidak akan didapatkan di ruang kuliah konvensional.
Himpunan Mahasiswa Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (HM KU FK UNUD) menyadari pentingnya kebutuhan mengaplikasikan ilmu kedokteran para mahasiswa FK UNUD ke dalam dunia praktek. Melalui bidang bakti sosialnya, Himpunan Mahasiswa Kedokteran Umum menyiapkan sebuah konsep kegiatan yang mencakup penerapan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan itu bernama Pelayanan Kesehatan Himpunan Mahasiswa Kedokteran Umum. Kegiatan Pelayanan Kesehatan ini merupakan salah satu wujud dari pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Pelayanan Kesehatan tersebut berlangsung pada tanggal 5-7 Agustus 2010 serta bertempat di Desa Beraban, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan. Pada tanggal 5 Agustus 2010 dilaksanakan kegiatan pelayanan kesehatan mata termasuk cek mata, pemberian kacamata, serta operasi katarak secara gratis bagi seluruh masyarakat. Selanjutnya pada tanggal 6 Agustus 2010 diadakan pemeriksaan kesehatan umum serta pemberian obat-obatan secara gratis, dan pada tanggal 7 Agustus diadakan kegiatan aksi bersih serta ngayah di Pura Desa dan Pura Dalem setempat. Ketua kegiatan ini adalah Ida Bagus Ketut Wisnu, mahasiswa semester V Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Pada tanggal 5 Agustus dilaksanakan pelayanan kesehatan mata, dengan jumlah pasien mencapai lebih dari 200 orang. Pada pelayanan kesehatan mata gratis ini melibatkan salah satu yayasan yang bergerak dalam bidang kemanusiaan yaitu Yayasan Kemanusiaan Indonesia (YKI). Keeseokan harinya, tepatnya pada tanggal 6 Agustus 2010 pukul 09.00 WITA dilaksanakan acara pembukaan kegiatan Pelayanan Kesehatan Himpunan Mahasiswa Kedokteran Umum Fakultas Kedokteran Universitas Udayana. Meskipun dalam pelaksanaannya ada beberapa kekurangan yang masih perlu untuk diperbaiki, namun secara keseluruhan pembukaan berlangsung lancar dan sudah dipersiapkan dengan matang. Acara Pelayanan Kesehatan tersebut dibuka secara resmi oleh perwakilan dari Bupati Tabanan. Setelah acara pembukaan selesai dilaksanakan, kegiatan pemeriksaan kesehatan umum pun dimulai. Masyarakat dari berbagai banjar pun datang ke tempat yankes untuk cek kesehatan gratis. Kegiatan pemeriksaan kesehatan umum ini melibatkan dokter dari Fakultas Kedokteran Unud, dokter-dokter Puskesmas II Selemadeg Timur, serta berbagai pihak yang turut membantu terlaksananya kegiatan tersebut. Akhirnya sekitar pukul 13.00 WITA kegiatan pemeriksaan kesehatan umum pun selesai dilaksanakan, dan didapatkan jumlah pasien 135 orang. Selanjutnya pada pukul 19.00 WITA berlangsung malam keakraban yang dibuka oleh Kepala Desa Beraban dan dihadiri oleh seluruh masyarakat dari berbagai golongan usia. Acara malam keakraban tersebut berlangsung sangat meriah, berbagai pentas ditampilkan dalam acara tersebut, mulai dari tari Sekar Jagat, Joged, karaoke, serta games dengan hadiah yang berlimpah. Pada akhir acara, kembang api pun menghiasi penutupan malam keakraban ini.
Keesokan harinya, yaitu pada tanggal 7 Agustus 2010 dilaksanakan kegiatan aksi bersih serta ngayah di Pura Desa dan Pura Dalem yang melibatkan seluruh panitia Pelayanan Kesehatan Himpunan Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.
Pada akhirnya seluruh rangkaian kegiatan Pelayanan Kesehatan ini bertujuan agar mahasiswa FK UNUD khususnya anggota Himpunan Mahasiswa Kedokteran Umum dapat belajar untuk terjun langsung ke masyarakat dan berhadapan dengan pasien yang sebenarnya, mengasah kemampuan klinis mereka, serta mempelajari seni berinteraksi dan berkomunikasi dengan masyarakat. Kepedulian serta peran aktif mahasiswa dalam kegiatan ini akan sangat membantu mengatasi masalah kesehatan masyarakat setempat, sekaligus meningkatkan derajat kesehatan masyarakat tersebut dan diharapkan pemerataan pelayanan kesehatan terwujud. Semoga kegiatan seperti ini dapat tetap dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya dan antusiasme mahasiswa terhadap kegiatan seperti ini semakin meningkat…..!!! (irma)
-
- Suasana Pelayanan Kesehatan HMKU I
- Panitia Pelayanan Kesehatan HMKU
Para Panitia "Ngayah" di Pura Desa, Desa Braban
mahasiswa harus menjadi agen perubahan untuk masyarakat sekitarnya. saya sangat apresiasi dengan kegiatan yang diadakan untuk melayani masyarakat. kedepanya mungkin perlu ditambah lagi kegiatan-kegiatan semacam ini.thq