“Don’t panic. It won’t cause death but we should all be careful.”
“Jangan panik. Flu babi takkan menyebabkan kematian, namun kita semua harus waspada.”
– Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (24/06)
Ketika beberapa saat yang lalu beberapa kasus di RS Sanglah yang awalnya diduga merupakan kasus influenza A H1N1 ternyata menunjukkan hasil tes negatif, banyak orang yang bernafas lega. Namun, tampaknya kelegaan itu berumur singkat, setelah hari ini (24/06) Menteri Kesehatan RI, Dr. dr. Siti Fadilah Supari, Sp.JP(K) menyatakan telah ditemukan dua kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia, dengan salah satu di antaranya ditemukan di Bali.
Kedua kasus yang dites positif untuk influenza A H1N1 di Indonesia merupakan kasus “impor”, alias dibawa dari luar negeri. Seorang wanita warga negara Inggris yang tinggal di Melbourne, Australia, berusia 22 tahun berkunjung ke Bali pada tanggal 19 Juni. Pada tanggal 20 Juni ia mulai menunjukkan gejala flu-like illness berupa demam dan batuk, yang kemudian membuatnya berobat ke rumah sakit sampai akhirnya ia dirujuk ke RSUP Sanglah, Denpasar, di mana hasil tes terakhir menunjukkan ia positif influenza A H1N1. Menurut laporan dr. Agus Somia kepada AFP, kondisi pasien saat ini dalam pemulihan. Kabarnya, berdasarkan pernyataan pers Dr. Siti pada hari ini, pasien itu masih diisolasi di rumah sakit tersebut.
Dr. Siti mengutarakan kekhawatirannya bahwa dalam waktu mendatang orang-orang yang berasal dari Australia yang berkunjung ke Bali akan membawa lebih banyak kasus influenza A H1N1. Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa Indonesia sudah mengambil langkah-langkah “khusus” di bandara internasional Ngurah Rai, Denpasar, untuk skrining pendatang akan kecurigaan influenza A H1N1. Langkah tersebut melalui peningkatan penggunaan pemindai suhu tubuh di bandara serta pelarangan impor babi hidup dan produk babi.
(Gambar in hanya joke, harap tidak ditanggapi dengan serius.)
Semua orang disarankan untuk berpartisipasi aktif mencegah penyebaran influenza A H1N1 dengan beberapa langkah sederhana. Pertama, senantiasa mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, dan mengeringkannya dengan tisu atau handuk bersih. Kedua, laksanakan etika batuk dan bersin dan benar – tutupi mulut dengan tangan dan segeralah buang tisu bekas pakai di tempat sampah. Ketiga, jika timbul gejala influenza, disarankan untuk mengenakan masker dan tidak berdekatan dengan anggota keluarga lain dan segera menghubungi petugas kesehatan. Keempat, disarankan pula untuk menghindari bepergian apabila sakit.
Keterangan lebih lanjut dapat dibaca dalam pernyataan Dr. Siti melalui website Departemen Kesehatan RI, di Menkes Laporkan Dua Kasus Influenza A H1N1 dan laporan AFP melalui Yahoo!Health di Indonesia worried Aussies bringing swine flu to Bali.
(samantha)
beritanya bener2 heboh ya.saya sendiri kaget sm berita tersebut.yang saya dengar,di Indonesia tidak mungkin terjadi penyakit tersebut, karena Indonesia merupakan iklim tropis dan hanya memiliki 2 musim. sedangkan menurut kabar yang ada, flu H1N1 ini hanya terjadi di negara2 yang memiliki 4 musim. yang menjadi pertanyaan saya adalah apa mungkin Indonesia memiliki istilahnya ‘peluang’ terkena atau terdapat penyakit tersebut dan apa mungkin orang dari luar negeri akan membawa wabah penyakit ini ke Indonesia dan menularkannya ke orang Indonesia…..
beritanya bener2 heboh ya.saya sendiri kaget sm berita tersebut.yang saya dengar,di Indonesia tidak mungkin terjadi penyakit tersebut, karena Indonesia merupakan iklim tropis dan hanya memiliki 2 musim. sedangkan menurut kabar yang ada, flu H1N1 ini hanya terjadi di negara2 yang memiliki 4 musim. yang menjadi pertanyaan saya adalah apa mungkin Indonesia memiliki istilahnya ‘peluang’ terkena atau terdapat penyakit tersebut dan apa mungkin orang dari luar negeri akan membawa wabah penyakit ini ke Indonesia dan menularkannya ke orang Indonesia…..